Monday 16 May 2016

23:08

Tepat pada 4 September 1999 di Dili dan di PBB hasil jajak pendapat masyarakat Timor Timur tentang pilihan untuk menerima otonomi khusus atau berpisah dengan NKRI diumumkan. Dan akhirnya, 78,5 persen penduduk menolak otonomi khusus dan memilih untuk memisahkan diri dari NKRI. Sejak itulah, isu disentegrasi bangsa menjadi suatu persoalan yang tidak bisa dinomorduakan sebab bukan tidak mungkin muncul “kecemburuan” dari daerah lain yang merasa dirinya kaya dan mampu mengurus daerahnya sendiri memilih memisahkan diri juga dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Ada dua isu yang menjadi bahan perbincangan mengapa Timor-Timur memilih untuk memisahkan diri dari Negara Kesatuan Republik Indonesia:
  1. Adanya rasa iri terhadap daerah-daerah lain di Indonesia
    Dapat diakui bahwa pemerintah indonesia sedikit tidak melihat keadaan masyarakat di timor-timur. Bukan berarti pemerintah Indonesia tidak peduli akan masyarakat Timor-Timur tetapi pemerintah Indonesia sepertinya sulit untuk mengatur kesejahteraan seluruh masyarakat Indonesia dikarenakan negara Indonesia yang terdiri dari pulau-pulau. Dapat dilihat dan dapat disimpulkan bahwa daerah yang maju di Indonesia adalah daerah yang berada di Pulau Jawa, sebab Ibu Kota negara Indonesia beada di Pulau Jawa. Dengan demikian pemerintah lebih mudah mengatur dan mengawasi seluruh kegiatan bahkan kesejahteraan di Pulau Jawa. Itu lah isu mengapa Timor-Timur ingin memisahkan diri dari NKRI, karena Timor-Timur tidak merasakan keadilan bagi kesejahteraan daerahnya.
  2. Hasutan Australia untuk memperoleh tambang minyak di dasar laut Indonesia
    Negara Indoesia merupakan surga bagi seluruh negara di dunia, mengapa demikian? karena tongkat dan kayu di Indonesia bisa menjadi tanaman yang mempunyai manfaat banyak. Sumber daya alam yang begitu melimpah, mulai dari sumber daya alam hayati, hewani, manusia, dan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui seperti emas, perak, tembaga, serta minyak, dan masih banyak lagi. Indonesia memiliki 85% cadangan minyak dunia, maka tidak heran jika banyak negara yang ingin mengambil minyak milik Indonesia termasuk Australia. Isunya adalah Australia menghasut dan membujuk Timor-Timur untuk melepaskan diri dari Indonesia dan menjajikan kesejahteraan serta perlindungan terhadap Timor-Timur jika sudah berdiri menjadi negara sendiri. Itu merupakan strategi Australia, tujuan utamanya adalah untuk mengambil tambang minyak di wilayah ZEE Indonesia yang dekat dengan Timor-Timur. Jika Timor-Timur lepas maka keadaan ZEE Indonesia akan berubah terutama pada daerah perairan yang memiliki tambang minyak. Dengan demikian Australia akan bebas mengambil minyak karena wilayah perairan tersebut sudah menjadi wilayah perairan bebas.
Jika saya harus memilih apakah saya setuju jika Timor-Timur lepas? maka jawaban saya adalah setuju, jika itu memamang untuk keadilan dan kesejahteraan masyarakat di Timor-Timur, tidak setuju jika lepasnya Timor-Timur akan memperkecil luas wilayah NKRI dan membuang sumber daya alam khususnya minyak yang seharusnya dapat dikelola untuk menambah devisa negara.

0 comments:

Post a Comment