Thursday, 21 April 2016

08:01

Fonologi dan tata Bahasa dari Bahasa Indonesia cukuplah mudah. Dasar-dasar yang penting untuk komunikasi dasar dapat dipelajari hanya dalam kurun waktu beberapa minggu. Bahasa Indonesia merupakan Bahasa yang digunakan sebagai penghantar pendidikan di perguruan-perguruan di Indonesia.

Bahasa Melayu di Indonesia kemudian digunakan sebagai lingua franca (Bahasa pergaulan), namun pada waktu itu belum banyak yang menggunakannya sebagai Bahasa ibu. Biasanya masih digunakan Bahasa daerah masing-masing.

Awal penciptaan Bahasa Indonesia sebagai jati diri bangsa bermula dari Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928. Di sana, pada Kongres Nasional kedua Jakarta, dicanangkanlah penggunaan Bahasa Indonesia sebagai Bahasa untuk negara Indonesia pascamerdeka. Soekarno tidak memilih bahsanya sendiri, Jawa (yang sebenarnya juga bahsa mayoritas pada saat itu, namun beliau memilih Bahasa Indonesia yang beliau dasarkan dari Bahasa Melayu yang dituturkan di Riau.

Bahasa Melayu Riau dipilih sebagai bahasa persatuan Negara Republik Indonesia atas beberapa pertimbangan sebagai berikut:
  1. Jika Bahasa Jawa digunakan sebagai Bahasa Indonesia, suku-suku bangsa atau golongan lain di Republik Indonesia akan merasa dijajah oleh suku Jawa yang merupakan golongan mayoritas di Republik Indonesia. Mengapa demikian? Karena penggunaan Bahasa Jawa yang memiliki banyak aturan dan pantangan akan memberatkan suku-suku daerah lain di Indonesia untuk memahami bagaimana penggunaan Bahasa Jawa yang baik dan benar.
  2. Bahasa Jawa jauh lebih sukar dipelajari dibandingkan dengan Bahasa Melayu riau. Ada tingkatan Bahasa halus, biasa, dan kasar yang dipergunakan untuk orang yang berbeda dari segi usia, derajat, ataupun pangkat. Bila pengguna kurang memahami budaya Jawa, ia dapat menimbulkan kesan negative yang lebih besar.
  3. Suku Melayu berasal dari Riau dan Bahasa Melayu Riau paling sedikit terpengaruh Bahasa lain seperti Tionghoa Hokkien, Tio Ciu, ke, ataupun dari Bahasa lainnya.
  4. Menumbuhkan semangat patriotik dan nasionalisme negara tetangga, seperti Malaysia, Brunei, dan Singapura yang juga menggunakan Bahasa Melayu dan nasibnya sama dengan Indonesia, yaitu dijajah Inggris.
  5. Dengan memilih Bahasa Melayu Riau, para pejuang kemerdekaan bersatu lagi seperti pada masa Islam berkembang di Indonesia, namun kali ini dengan tujuan persatuan dan kebangsaan. Mengapa demikian? Karena Bahasa Melayu Riau yang mudah dan tidak banyak aturan dan pantangan mempermudah bagi siapapun untuk memahaminya dengan cepat, sehingga akan mudah untuk berkomunikasi dengan suku-suku daerah lain termasuk para pejuang yang ada di setiap daerah di Indonesia.

0 comments:

Post a Comment